Trip To Beijing (Part 4) / 0 comments (+)
Sampai di Universitas Peking udah rame banget hall pendaftarannya.

Disana, banyaknya make sepeda. Motor yang berkeliaran bisa diitung jari. Bahkan mobil di kedokteran UGM lebih banyak dari mobil yang terparkir di Universitas Peking itu. Nanti, bagi-bagi policy yang ada disana hehe.

Kami dapet tas yang ada Rules of Procedure sidang dan satu buku pedoman lainnya serta peta. Setelah itu, harusnya kami dapet tanda pengenal tapi karena satu kesalahan, punyaku dan Ical nggak ada. kami dijanjiin besok bakal dikasih. Dan langsung dimulai upacara pembukaannya.

Kami diberi waktu istirahat makan sebentar dan kami masuk ke salah satu bangunan tempat makan. Tapi salahnya itu tempat makan bagi lingkungan Peking University. Karena pas bayar, mereka nggak mau nerima uang.

Yaiyalah kami ngerasa aneh. Masa iya orang dikasih uang nggak mau?

Kembali terjadi miskomunikasi. Ternyata, ditempat itu mereka make kartu. Buset, idup di cina yang harus dimiliki adalah kartu-kartu. Kartu langganan subway, bus, kartu buat makan, tempat wisata pun masuk pake kartu. -.-

Bagus sih, ngurangin penggunaan kertas. Tetap cintai bumi guys.

Kami dijelasin oleh salah satu mahasiswa sana yang untungnya bisa bahasa inggris. Dia awalnya mau bantu sih, tapi dia lupa password kartunya juga haha mamam deh tuh. Akhirnya mereka nerima uang kita dan nuker ke kantor kantin itu. Untungnya kita bisa makan :P

Abis itu kita balik ke Peking Univ dan mulai jalan ke tempat sidang masing-masing. Aku dan Ical di General Assembly (GA)sebagai delegates of Saudi Arabia (Aseek, jadi cewek arab bentar). Pepri sama Uci di Futuristic Security Council (FSC) sebagai delegates of South Africa. Sementara si fuad di UNICEF sebagai delegates of Sudan (Sekarang dia tiap latian KoMUN pake ni negara, emang cocok mukanya jadi orang sono).
Sidang pertama, council kami masih milih tema mana yang mau dibahas lebih lanjut. Tema 1 tentang global drug control dan tema 2 tentang imigrasi something. Lupa aku, yang bikin position paper itu bukan aku hehe, aku bikin pospap yang global drug control :D

Setelah mengalami perdebatan tema itu, kami akhirnya milih tema 1 yang dibahas lebih lanjut di council itu. Dan 3 hari kedepan itu, masing-masing delegasi negara punya kepentingan masing-masing dalam kasus yang sedang diperdebatkan. Terus bikin blok negara-negara, bikin working paper, bikin draft resolution .seru banget deh :D
Malemnya kita ada cocktail party. Seperti biasa, kami berangkat naik subway. Trus dari stasiun tujuan jalan ke Wenjin hotel lumayan jauh kami memutuskan untuk naik taksi. Cuma aku, uci sama ical. Huks, kakinya sakit banget soalnya. Mana pake high heels lagi TT. Pas kita akhirnya berhasil memberhentikan taksi, eh ada orang nyerobot ngambil taksi kami. Sial, sumpah serapah udah keluar deh itu. Akhirnya kami jalan juga TT. Sampe disana, karena jelas nggak boleh minum alkohol, kami milih alternatif minuman lainnya. Which is aer putih panas, subhanallah. Ckck. Kasih jus ato apa gitu kek, hiks sedih bener.

Sayangnya hari kedua aku nge-drop. Jadi hari kedua itu aku nggak ikut sidang T.T full istirahat di hostel. Mulai ngobrol sama si Tony, temen sekamar kita yang dari Prancis.

Itu orang agak miring kali ya, aneh bener. Becanda mulu kerjaannya.

Hari ketiga aku ikut sidang lagi, partnerku tukeran. Aku jadi sama Uchi. Kami jadi cewe-cewe arab haha. Satu hari gak ikut sidang dan itu bikin bingung. Karena tiba-tiba udah ada banyak working paper yang menumpuk. Udah banyak bikin blok sendiri-sendiri. pas hari pertama itu kita bikin blok antara negara-negara timur tengah. Sama United Arab Emirates (UAE) dan Iran. Pas hari ketiga Iran gantian tepar dan UAE sulit ditemukan. Akhirnya setelah cari-cari, ketemulah UAE ditempat tersedianya coffe break. Kita nanya, mereka ternyata gabung jadi signatories country di WP 1.3
Akhirnya kita memutuskan gabung juga ke WP 1.3 itu karena kesamaan visi dan misi antar negara timteng itu.

Akhirnya kita jadi akrab banget sama mbak-mbak UAE haha. Sidang hari itu 2 sesi. Dari jam 9 pagi sampe jam 12 abis itu lanjut lagi jam 1 sampe jam 4. Semua sidang kami di Hotel Wenjin, Cuma hari pertama doang kmrn yang di Peking Univ. Untungnya didepan Wenjin hotel ada Moeslem Resto. Jadi kita kesana deh hoho.

Pas kita masuk, kita milih tempatnya agak belakang. Karena yang kosong Cuma itu. Dan ternyata mereka nggak punya menu dengan alfabet. Akhirnya buat mesen itu kita kembali jadi gadis tarzan. Nunjuk-nunjuk gambar makanan yang mau kita pesen didepan. Orangnya ngangguk-ngangguk aja haha.

Makan daging tanpa ragu itu halal apa nggak, senangnyaa :D
Karena itu tempat penuh banget, jadinya ada pelanggan yg gak dapet tempat. Akhirnya sama yang punya resto disuruh duduk disebelah kita. Mereka juga 2 orang sih, tapi cowok-cowok.

Mereka ngajakin kami ngobrol dengan bahasa inggris patah-patah. Kadang-kadang bingung juga sih nerjemahin maksud mereka.

Kami dibilang cantik dong sama yang punya resto haha (diterjemahin sama mas-mas yg duduk disebelahku) langsung GR

Ternyata restoran muslim ini nggak Cuma digemarin sama orang-orang muslim doang loh. Itu mas-mas dateng ke restoran itu juga karena makanannya enak.

Selesai makan, aku (yang makan nasi dengan daging dan paprika ,tau deh itu menu namanya apaan) minta air mineral. Dan, diterjemahin lagi sama mas-mas yang duduk disebelahku. Malah dikasih sup. Ya amplop, anehnyoo.

Aku nolak kan, soalnya aku maunya aer putih. Biar gak cegukan haha. Dan akhirnya kami keluar dari resto itu. Bahasa yang diketahui satu-satunya yang punya resto itu adalah
“Assalamu’alaykum,” dan dia bales “Walaykumsalam,” kenceng banget ke kami berdua. Seneng deh rasanya.

Kami berempat jalan bentar cari air mineral. Dan akhirnya malah kami dibeliin air mineralnya sama cowo-cowo itu. Sayangnya bukan dibayarin pas makannya aja haha minta digampar banget ini ><

Kami balik ke ruang sidang. Dimana aku terus mengamati delegasi dari Macedonia sementara si Uci merhatiin si Ibbat mas-mas pakistan sebelum mulai sidang sesi kedua.
Sidang sesi kedua hari itu, mulai keluar draft resolution. Kami mulai banjir draft resolution.
OOT, sebelahku kan si South Africa, tadi pagi diajak ngobrol sama dia terkait dengan draft resolution bikinan dia. Pas dia jelasin, (maaf chair, kami mengabaikanmu) aku malah gak bisa konsen. Tau alasannya? Itu karena dia BAU MULUT. Iya, BAU MULUT! .

Ngeliat kejadian pas makan siang (2 mas-mas itu juga nggak minum, btw) aku jadi tau kenapa bau sambel khas China itu tetap menempel mereka.

Pulang sidang, kami ke pepper bar hotel buat farewell cabaret. Kami rencana nari bali. Tapi karena tempatnya sempit banget kami mikir ulang. Mana nggak ada ruang khusus buat kami ganti kostum.

Akhirnya kami tetep milih buat nari. Berdua dikamar mandi cewe ganti kostum tari bali yang ribet. Dan make up seadanya.

Padahal biasanya kami kalo mau nampil itu persiapannya minimal 2 jam sebelum. Ini 2 jam aja nggak ada >< buset dah. Nari kali ini perjuangannya lebih gede men.

Akhirnya kami nampil sebagai acara penutup. Karena sewa tempat waktunya udah mepet, kami terpaksa motong bagian terakhir. Tapi tetep aja, tari pendet yang kami bawa hari itu menuai banyak pujian :D

Cita-citaku kesampaian juga :D

Meski akibatnya adalah kami nggak bisa nonton perform dari yang lain karena sibuk mempersiapkan diri.

Besoknya, sidang sesi terakhir. Sesi terakhir itu mutusin DR siapa yang lolos. Makan siang lagi di muslim resto depan Wenjin Hotel. Bilang “Assalamu’alaykum” lagi buat perpisahan sama bapak-bapaknya. Karena besok kita nggak kesana lagi.
Setelah sesi terakhir itu kami ikut penutupan sidang. Muka temen-temen pada capek tapi tetep sumringah.

Pulang dari Peking Univ hari itu aku tepar. Nggak sengaja ketiduran. Trus si bule gila Tony malah tendang-tendang ranjangku.

“Hey, wake up you lazy girl!”

Hadoh, ni orang bedon bener sih, aye capek sidang 2 sesi men T.T
Masih pura-pura tidur akunya. Biarin aja deh dikira kebo. Terlanjur BT aku hiks.

Aku lupa malem itu kita makan apa ya haha. Ini akibat dari nggak segera dicatet deh ><

Ah, kangen deh sama temen-temen baruku :)

Dan besok-besoknya, it’s our play time guys :D

Label: ,



Trip to Beijing (Part 3) / 0 comments (+)
Rencana hari berikutnya adalah, menemukan KBRI untuk laporan datang.

Kami baru keluar sekitar pukul 11an dari hostel, sampai di Dongzhimen station jam 12an. Kita jalan aja karena dialamatnya KBRI itu di outer Dongzhimen.

ini diluar Dongzhimen station

OOT hehe, aku nemu sesuatu yang unik disana. Iklan-iklan ditaruhnya di trotoar pejalan kaki. Karena apa? Karena orang sana banyakan jalan liat kebawah. Dan karena tiap beberapa hari, ada yang ngebersihin tiang dari tempel-tempelan poster. Bersih banget deh Beijing itu. Tiap beberapa jam sekali kita juga nemu kendaraan (semacam truk) dengan sikat besar berputar dibawahnya. Untuk membersihkan jalan. Waow banget haha

Kami terus jalan menyusuri jalan Dongzhimen itu dengan canda tawa. Pake foto-foto juga. Kapan lagi kita nggembel di negeri orang coba? Haha

harepannya sih bentar lagi keluar lagi, another MUN keke

Namun, sampai beberapa waktu kemudian, kita tetep belum nemu itu KBRI. Buset dah.
Akhirnya kita mampir bentar makan di Mc D (because we thought it is the safest food, no pork). Masih becanda-becanda juga, ngatain jaket si pepri yang warnanya serupa dengan jaket mas-mas McD haha

McD disono murah ye? 16,5 yuan (RMB 16,5) udah dapet burger, kentang dan coke dengan porsi besar tanpa ada pajak tambahan. Dewa bener.

Abis itu, kita keluar lagi. Ampun deh, makin lama kabutnya makin tebel. Aku belum pernah berada ditempat yang siang (harusnya panas) malah diselimuti kabut.

Dua jam keliling dan itu tempat laknat KBRI belum ketemu juga. Hampir nyerah yang cewek-cewek. Abisnya kaki kita udah pegel dan sakit. Kalo naik subway ato bus takutnya malah nggak nyampe, kan mereka gak bisa berhenti sembarangan. Mau naik taksi, tapi memikirkan pake bahasa tarzan dan kita belum pasti tempatnya kayaknya bakal bikin ricuh. Jadinya pilihan kita satu-satunya adalah jalan kaki. T.T

Sekitar jam 3an gitu, kita akhirnya nemu salah satu kantor kedutaan. Kalo gak salah sih kedutaan Swiss. Nah, biasanya kan kantor kedutaan itu satu kawasan. Harapan kita udah kembali muncul. Nanya ke polisi China yang pake seragam ijo itu loh.

OOT bentar ya, fyi konsistensi mereka itu mantap banget loh. The green police i mean. Mereka Cuma disediain satu petak blok kayak yg biasanya tempat bendera di Indo. Denger-denger shift mereka 12jam dan aku liat dipinggir petak balok dari semen itu Cuma ada 1 gelas air minum. Dan selama 12 jam shift mereka itu, mereka Cuma berdiri ngawasin tiap rumah Kedutaan-kedutaan itu. Satu kedutaan, satu penjaga. Ya Tuhan, merinding deh waktu itu liat pengabdian mereka. Emang kerjanya remeh, tapi hal kayak gitu jarang ditemuin disini. Tapi gak tau juga sih mereka ngelakuin tugasnya karena bener-bener mengabdi ato karena takut peraturan negara mereka yang otoriter. Centralism is not that bad if we look with a different perspective. Dan tentu kalo pemerintahnya punya komitmen dan konsistensi seperti negara yang sudah kukunjungi itu.

Ternyata, KBRI masih jauh dari tempat itu T.T

Kita sempet ketemu orang Kanada. Dan mereka bantuin nyari lewat gps berhubung pak polisi-polisi tadi nggak ngeh bahasa inggris. Dengan bantuan gps pasutri Kanada itu kami lebih mendekat pada KBRI. Tapi ternyata nggak secepet itu. Kami masih nyasar, masuk ke blok kedutaan yang lain. Takjub ngeliatin itu kedutaan gede bener. Lewat kedutaan Arab dan si fuad pamer kemampuan bahasa arabnya :D
Abis itu dianter lagi. Pokoknya kita ketemu orang baik banyaaaaakkk banget. Karena kita nyasar berkali-kali dan akhirnya kami sammpe KBRI jam 4 kurang 15 menit. Mepet banget ><

Harapan kami besar banget sebelum dateng kesitu. Kita di negara bahasa alien, gimana rasanya bakal ngomong sama orang Indo lagi diluar kelompok kita. Tapi begitu masuk
“Ah, ekspektasi ku terlalu tinggi rupanya,” Cuma membatin kayak gitu.
Mbak dan mas nya jutek. Sok penting banget. Trus kita juga disuruh fotocopy sendiri
“Mas keluar dari ruang ini belok kiri aja, abis itu cari ruangan yang ada mesin fotocopy-annya,”
What the? Masa iya kami disuruh cari sendiri? -.-
Untungnya kami dikasih tau sama mbak-mbak yang duduk disebelah kami. Udah gitu ternyata rusak pula fotocopy annya zzzzz
“Hh, yaudah, sini saya fotocopy aja,” mas-masnya menghela nafas panjang. Seolah-olah nanganin orang-orang retarded gitu. Plis deh mas, itu kan perlengkapan kantor mas, masa iya ngambek didepan kita?
Trus, kalo ada fotocopy an di kantor mas dari kapan tau, kenapa kita disuruh fotocopy sendiri? nggak efisien ih
Abis itu udah deh males banget kami sama mereka. Kita mau numpang sholat aja Cuma dikasih sajadah dan disuruh sholat di tempat fotocopy an. Ya Amplop. Ya wes kita nggak jadi aja. Males duluan.
Mana air mineralnya kosong lagi, buset dah kami jalan hampir 4 jam dingin-dinginan dan nggak ada minum. TT sedih bener. Sama orang setanah air perlakuannya begini.
Ada juga yang nanya tempat, tapi abis itu dijawabnya “liat aja di google map,”
Yee, kalo di google map mah nggak usah dibilangin kali ya. Harapan dari penanya itu kan biar dapet penjelasan lengkap harus kemana-mananya.
Kami ngisi kritik dan saran. Ah, aku jadi menggeneralisasikan kalo birokrat di Indonesia nggak akan membaca dengan serius itu kritik dan saran. Nggak yakin dibaca juga sih. Biarin deh, yang penting kita punya niat memperbaiki. Terserah yang diposisi atas-atas itu aja mau memperbaiki apa nggak. Kalo kalian nggak sanggup, generasi kami yang bakal ganti! (tiba-tiba emosi lagi, abis kena kuliah Etika Administrasi Negara, jadi ngerti :P ).

Btw, laporan dateng itu ternyata Cuma segede 2jempol T.T tapi sayangnya penting sekali untuk menjamin kehidupan kami disana.
Jangan langsung percaya ya sama tulisanku haha, biar temen-temen tertarik untuk datang ke beijing dan mencoba sendiri KBRI nya.
Oke oke, calm down.

Abis dari sana, si Uchi bilang ‘bye-bye’ ke polisi ijo. Dengan canggungnya dia ngangguk.
Kami lanjut ke Peking University. Liat lokasi sidang besok hehe. Disana kami keliling-keliling dan nemu lokasi pembukaan sidangnya. Baru setelah itu kami balik. Mampir dulu beli coat soalnya nggak kuat hawa dinginnya TT . untungnya aku sama uci dapet coat murah harga 99 yuan haha.
(nanti beberapa kebijakan unik disana aku kasih di akhir cerita aja ya hehe, kami dapet banyak cerita dari alumni kami yang kerja di Perminyakan Beijing yang makin bikin takjub)

Pulang-pulang, kami beli nasi lagi di bar hostel dan makan dengan kering-keringan haha. Aduh, lidah kami belum terbiasa dengan makanan hambar orang sana.
Ini kejadian yang bikin shock. Malem-malem, saat kami tertidur lelap. Tiba-tiba... ada gedoran di pintu hostel kami. Si fuad pergi membukakan pintu. Tiba-tiba dia membereskan satu ranjang yang tidak kelompok kami tiduri (kami ada 5 orang sementara ada 6 kasur dikamar itu). Dan satu cowok masuk. Karena aku terlalu ngantuk, aku tidur aja. Nggak ngeh apa-apa.

Paginya, hari pertama sidang. Kami bersiap-siap dari pagi. Jelas aja kami gaduh. Kasian juga liat mas-mas bule itu bobo sekamar bareng kita. Pagi-pagi udah gaduh ada bau menyengat juga dari pop mie bikinan kami haha.

Kami, udah rapi pake suit dan pantofel, jalan ke stasiun Yonghegong Temple.

Menuju Peking University .

Label: ,



Trip To Beijing (Part 2) / 0 comments (+)
Yak, mumpung gak ada kerjaan dorong-dorong buku masuk kolong akhirnya aku mutusin buat nulis lanjutan beijing sebelum kepalaku ngelupas karena tugas kuliah dan membuat amnesia akan pengalaman berharga ini ><

oke, setelah perjalanan sekitar 5 jam an itu, kita sampe di BJ. kira-kira tengah hari kita sampe itu. lengang deh bandaranya. cuma kita yang lewat. awal musim semi yang masih menusuk dinginnya. mampir kamar mandi bentar dan kita baru ngeh, disini nggak kayak di Indo. kamar mandi emang lebih bersih, tapi semuanya tisu. gak ada air T.T

dalam 2 minggu trip itu, aku inget, betapa kita kangen abis pipis langsung cebok.

setelah itu kita keluar, foto-foto di bandara sebelum beberapa menit setelahnya kita ngeliat sign no camera. kita jalan lagi, luggage claim. sebelum pemeriksaan itu kita liat tanda no food. dan didalem tas pepri ada apel. serem kalo ngelanggar peraturan (sekecil apapun itu) di negeri itu, akhirnya pepri memutuskan buat buang apelnya. sialnya, pas dibuang itu apel bunyi kenceng banget.
untung gak kenapa-kenapa. untung kepala masih ditempat.
beberapa menit kemudian dia nyesel buang tuh apel karena ujung2nya kita nggak diperiksa juga tasnya zzz

koper-koper segede gaban itu udah mulai ditangan kita. tujuan selanjutnya adalah airport express.biaya buat airport express itu RMB 25. sekalian kita beli tiket subway RMB 2 sekali jalan. ah, itu airport express bagus bener *norak*
di indo kagak ada nih TT

pas di airport expressnya sih enak nyoo, begitu sampe di stasiun Dongzhimen, kita pindah ke subway dan kemudian tragedi tanah abang terulang. tangga-tangga tinggi nan cantik itu terpapar sudah. langsung cacingan.

untungnya cowok-cowok team kita mental kuli gentlemen. jadi dibantuin bawa koper-koper itu.
aku sempet dibantuin juga sama orang lokal sih. sepertinya mukaku menunjukkan aku sangat butuh dinafkahi disantuni TT

sampai di stasiun Yonghegong Temple. cantiknya, ini tangga naik manual semua. tak ada elevator TT
ooh, China, kau memaksaku exercising.

dari Yonghogeong Temple itu, kita nyebrang. cari hostel yang mau kita Goyang tempati selama 10 harian kita disana :)

kita, tentu dengan koper-koper besar yang mengekor tiap orang. jelas kita keliatan jadi orang ilang. sampe akhirnya kita jalan lagi kedepan dan nemu taman buat duduk-duduk bentar. sementara si fuad dengan jiwa kuli ksatria nya bawa alamat hostel yang kita punya dan pergi berkelana mencari orang yang tau tempat tujuan kita. or at least, people who know how to speak english.

kita di antah berantah.

selama kita menunggu itu, si ical dan pepri foto-foto. sementara aku setengah cengok karena takjub. gak nyangka aku ada di tanah orang. TT . terharu meen

dan tiba-tiba kita disamperin seseorang. ibu-ibu potongan pendek pake mantel gede ada warna kuningnya kayak di kerucut jalanan.
ibu-ibu: @$%#%$&*%&^%
kita: *ngedip-ngedip, berharap bisa tau apa yang dimaksud si ibu*
ibu-ibu: &*^&^^%$$#*^#$@#^^%&(^
salah satu dari kita inisiatif: eh, dia minta peta, peta! kasih dia peta!
(dikasih peta) ditolak sama si ibu-ibu
ibu-ibu:@#%^&*(*&^%#
(dikasih hp) ditolak juga. ah, baiknya si ibu ini, kalo aku disodorin hp mah langsung dibawa ngabur

baru akhirnya aku kasih fotoku, beliau muntah-muntah haha gak deng :P

abis itu dia patroli lagi. kita bingung mau ngapain.
Pepri: eh, tas kita tuh berantakan tau, pantesan kita dikira gembel. beresin-beresin!

ah pepri, seandainya anda tau, dengan tas tertata rapi pun muka kita tetap tak bisa berbohong bahwa hari itu kita emang gembel.

si ibu, balik untuk yang kedua kalinya ke kita dengan bahasa aliennya. ah, ibu, meskipun saya terharu, tetep aja saya nggak ngerti apa yang anda katakan.

untungnya si fuad balik tuh. dia bilang kita salah jalan. harusnya tadi gak usah nyebrang, tapi langsung belok aja. dan akhirnya kita cari taksi. kesan pertama taksi di China itu kasar TT

karena ini bapak supir nggak ngerti bahasa inggris juga, akhirnya kami menggunakan bahasa yang lebih mendunia, lebih universal dari bahasa inggris. BAHASA TARZAN!
dengan tunjukan tangan dan sedikit aksen "ha!", "hmm!" dan anggukan kepala, mereka jalan deh :)

sounds fun huh?
ilang di negeri orang ini namanya haha

sampe hostel, Candy Inn, kita takjub. karena kelas hostel begitu nyalain listriknya pake card gitu macam hotel bintang lima di Indonesia tercinta.
hostelnya macam dorm gitu tapi bersih. lovely banget deh buat harga semurah itu
(sepertinya harus di upload gambarnya ><)

malemnya, kita cari beberapa supermarket dan tempat makan.
di supermarketnya itu bikin aku kaget. kita gak dapet plastik sodara-sodara. untungnya aku bawa tas, jadi aku masukin tas. pas aku tanya sama pepri di depan mereka bilang kalo
"mau plastik? bayar lagi tau 4 sen"

wow, mereka (entah mereka sadar apa nggak) menerapkan go green loh. karena bapak-bapak yang bayar sebelum aku bawa tas nya sendiri. sepertinya mereka sangat sayang pada 4sen mereka.

di Indo kalo kayak gitu jangan-jangan malah kena pengaduan pelayanan buruk kali ya?

setelah itu, kami jalan cari makan.
jalan jauh dan nggak nemu menu pake bahasa inggris (karena kami takut kalo asal mesen ntar pake babi TT)akhirnya kami balik ke hostel. beli nasi di bar hostel dan makan dengan kering tempe serta kering kentang.

keliatan gembel yak? tapi percayalah, makanan itu bagaikan dewa di kamar kami. bagai oase di gurun pasir. karena pop mie punya mereka hambar :P , dan kebanyakan makanan mereka bumbunya nggak sefantastis Indonesia

ah, makin cinta aku sama masakan Indonesia. makin cinta sama burjo :D

Label: ,



Trip to Beijing (Part 1) / 0 comments (+)
Beberapa waktu lalu aku dan temen-temen satu tim ke beijing untuk mengikuti AIMUN 2011. Tepatnya pada tanggal 24-27 Maret 2011. Jadi, aku, berangkat dari Jogja tanggal 20 sore(abis siangnya pingsan di Mirota karena tanggal 19 malem terjadi sesuatu cih, biasa anak muda, gayanya pake cinta-cintaan yang endingnya kagak bagus, hiks). Gaya-gayaan tuh naik kereta ekonomi yang akhirnya gak dapet tempat duduk. Aku terluntang-lantung di kereta ekonomi. Karena nggak banyak space buat gerak ya akhirnya, toilet pun bisa jadi tempat. Ketemu bapak-bapak baik yang mau kasih tempat duduk buat aku dan akhirnya hampir semalaman kita ngobrol. Cerita mulai dari anaknya si bapak sampe ngomongin politik juga -.- , hidupku kok gak jauh-jauh dari situ ya? Bosen aku haha

Nah, dengan koper segede gaban itu, selain menghambatku, koper itu juga menghambat banyak orang, aku jadi makin merasa bersalah. Mana jaket angkatan ada warna putihnyaaaa yang baru aku dapet malah jadi kotor banget TT . sampe di Jakarta pun aku juga belom lepas dari sial tuh. Rencananya kan mampir ke tempat Pepri buat numpang mandi tuh, terus baru ke bandara bareng-bareng si Pepri juga. Yang aku kaget itu, kenapa di stasiun tanah abang tangganya tinggi sekali hah?!

Dengan susah payah aku naik bersama koper besarku (pinjeman sih sebenernya, dari mbak Susan :P) sampe diatas, cari jalan keluarnya. Dan anda tahu sodara-sodara? Itu masih pake tangga lagi! Pig!

Meski tangganya turun yee, tetep aja itu koper kagak bisa diseret turun dengan lancar. Aduh, dikira aku ke Jakarta mau jadi kuli apa ya ini. Untungnya aku dibantuin sama mas-mas baik yang mau bantu bawain koper aku. Hiks, makasih ya mas :’)
Dari situ naik angkot M11 ke meruya tuh jam setengah 6 pagi. Mata masih berapa watt itu, abis semalem tidur nggak nyenyak. Ckck
Dan si abang supir angkotnya kagak mau nganter sampe deket tempat si Pepri. Sampe akhirnya aku diturunin di depan pasar, entah itu pasar apa. Pas ditelfon si Pepri, aku bilang pasar dia udah ngeh aja. Disuruh nunggu abangnya Pepri jemput.
Nah, waktu itu, ada bapak-bapak naik motor mendekati saya. Kayaknya ini Cuma masalah budeg-budeg an kuping siapa antara aku dan si bapak-bapak itu. Pas dia ngomong sesuatu, dalam hatiku
“Oh, ini kakaknya si pepri? Jaraknya jauh bener yak sama dia?”
Dan akhirnya aku nanya lah
“Kakaknya Pepri?” dan si bapak terlihat mengiyakan bagiku (meski sebenernya aku gak begitu denger jawaban dia) jadi akhirnya aku mencoba menaikkan koper super besarku ke motornya. Iye, saya emang makhluk cantik,mungil nan lemah jadi butuh bantuan buat naekin itu koper ke motor si bapak. Dan setelah koper dan aku naik ke motor merah itu, si bapak nanya
“Mau kemana neng?” dari sini saya mulai merasa aneh. Lah emang mau ngajak saya jalan kemana dulu nih?
“Ke rumah pepri kan?” aku memastikan.
“Rumah pepri itu dimana ya neng?” DHUARR! Ini baru bikin aku ngeh
“Lah, bapak bukan kakaknya pepri?” si bapak geleng-geleng dan aku mulai turun dari motor.
“Maaf, ya pak saya lagi nungguin orang, saya kira tadi bapak kakaknya pepri. Maaf banget ya pak,”
“Oh, nggak pa-pa neng,” dan setelah itu si bapak berlalu. Jeng! aku ditinggal malu sendirian didepan pasar. Aku Cuma bisa ngarep, kakaknya pepri cepatlah datang! Selamatkan saya!
Untung jalanan itu masih lumayan sepi, kalo nggak udah bisa jadi bahan ketawaan satu kampung itu saya hiks.

Beberapa menit kemudian, kakak pepri yang asli baru menjemputku didepan pasar. Itu koper emang butuh pengorbanan besar TT. Dan dibawalah kami ke rumah pepri :)
Sampe rumah pepri, aku istirahat bentar sama sekalian numpang mandi. Mamanya baik bener beliin aku sarapan dan diajak ngobrol kesana-kemari. Untung deh mamanya ramah >< . oiya, pas lagi sarapan, aku cerita ke si pepri tentang abang ojek tadi dan reaksinya “Bedon lu ven” sambil tertawa. Siaul. Abis makan, si Pepri jemput tuh si Fuad. Aku nunggu dirumah Pepri ditemenin mamanya.

Nggak lama, si Fuad aka mr atau miss? rempong dateng. Iye, dia semalem itu ketinggalan keretaku, jadi dia naik kereta yang laen dan lebih malem. Dia sampe langsung mandi, trus kita langsung berangkat ke Cengkareng. Si Fuad sarapan dijalan noh, eneg ya eneg dah tuh haha :P

Sampe di Cengkareng kami nunggu si Uci dan Ical yang berangkatnya dari rumah masing-masing. Si Uci dianter sekeluarga lengkap dan si Ical sendirian naik damri. Iye agak sedih emang dengernya.
Pas mereka dateng aku sama Fuad udah didalem buat ngurus-ngurus flightnya berhubung tiket kita itu tiket online. Nah, setelah itu si Ical, Pepri sama Uci masuk juga, kita nulis departure card. Hadeh, ga ada tempat duduk ya akhirnya kita duduk dilantai aja :P dan ternyata gak begitu jauh dari kita ada rombongan tki -.- bisa jadi kita yang terlunta-lunta ini disamain sama tki kali ya hiks

itu pas nunggu flight di cgk

kayaknya kita dateng jam 11an deh waktu itu, aku lupa sementara flight kita jam setengah 2 naik Philipines Airlines. kenapa kita nggak naik maskapai milik Indonesia? karena harga yang ditawarin PAL lebih murah dari maskapai terkenal punya Indonesia. mereka bantu dengan potongan harga, tapi masih tetep lebih murah pake PAL. jadi dari situ kita mutusin pake jasa PAL.

Sebelum berangkat, kita masih sempet makan2 roti bekal si pepri haha, padahal di kabin gak boleh bawa makanan ya harusnya? tapi karena gak kena ya akhirnya kita lanjut ajaa haha.

kita naik roller coaster pesawat dan transit pertama adalah Singapore. dari atas juga udah keliatan betapa rapihnya penataan kota mereka.

nebeng di Changi bentar
kita yang pada kampung seneng banget tuh mampir di Changi meski cuma 20 menitan. dengan kartu transit, aku kira kami gak akan kena pemeriksaan lagi. daaan ternyata, kami diperiksa lagi dan lebih ketat dari cengkareng. si Ical nyawanya lenyap separo karena parfumnya disita. padahal sebelumnya udah aku bilang kalo di kabin gak boleh bawa cairan lebih dari 10ml. dianya nekat. yasudalah itu melayang parfumnya. hal yang sama terjadi pada fuad, selainya (i really don't know why he brought a cup of jam with him. he can buy it when we come to China isn't it?). mereka berdua rada nyesel membawanya ke tas mereka yang mau dibawa ke kabin. sebenernya aku juga hampir kena sih, gara-gara kembang goyang (buat nari, hiasan yang dikepala itu loh hoho).

selanjutnya kami transit di Filipin 10 jam T_T
mamam deh tuh ya, ngapain aja coba kita disana. i thought it will be fun. tapi ternyata nggak semenyenangkan bayangan. kita berusaha keluar dari Ninoy Aquino. naik jeepney. semacam mobil jeep panjang yang belakangnya terbuka dan pake lampu warna-warni ala 17 Agustus.meriah bener itu kendaraan. macam opletnya mandra, tapi depannya nggak pesek haha. harganya 8 piso. dan kita kedepan cuma nemu KFC. karena katanya Manila itu seseram rimba raya Jakarta, kita nggak berani lebih jauh dari itu. dan akhirnya kita cuma nongkrong bentar di KFC beli Krusher yang sumpah enak banget! dan somethingfries. nah yang somethingfries ini rasanya aneh. tau tela-tela kan? rasanya seperti itu, cuma mereka punya sambelnya.

oiya, fyi, yang punya saus sambal itu cuma Indonesia loh hho bangga.

balik ke sambel somethingfries, warnanya coklat kehijauan dan rasanya super duper aneh. jadi aku memutuskan untuk tidak menghabistandaskan semua itu haha, aku berbagi dengan temanku doong :) dan mereka mengatakan hal yang sama. tela-tela jauh lebih enak.

setelah itu, kita balik ke Ninoy Aquino dan cari tempat buat tidur. Saat-saat seperti itu, aku rindu kosan mungilku yang nyaman. kami cari tempat buat sholat dan nggak nemu. aku baru inget cerita dari Dosen Otonomi daerah kami pak Agus Pramusinto yang mengatakan kalo disana toleransi pada umat muslim agak kurang. jadi kami takut, dan minta izin buat tempat sholat. izinnya keluar agak lama dan kita akhirnya dikasih tempat. bukan sebuah ruangan, tapi kami dapet izin kalo mau pake spot dideket tempat duduk yang banyak dipake orang buat tidur. kami akhirnya milih sholat sambil duduk. takut ricuh di negri orang ><
aih, susahnya beribadah di negri orang.
si pepri, yang juga sholat sambil duduk dibelakangku dan ical sempat berbicara pada kami disela-sela sholat jamaknya. aku membalasnya, dan jawaban hening kudapati setelah melihatnya dia masih melakukan sholat. merasa aneh dengan tingkahnya. setelah kami tanya, dia bilang
"Ngomong sama kalian itu gue jadiin pengalih perhatian, soalnya orang sebelah gue ngeliat. ntar gue dikira memuja setan lagi,"
sumpah ini bikin ngakak, sampe sekarang pun masih haha.

kami menggembel selama, setidaknya, 5 jam disana. bosan setengah mati dan langsung memutuskan bahwa tempat ini bukan tempat yang yahud buat dikunjungi lagi ><

Akhirnya sampe juga pagi hari, waktu dimana kami berangkat ke Beijing. mentari pagi itu yang kami tunggu-tunggu. entah sejak berapa lama aku jarang menikmati keindahan sinar matahari pagi, karena aku biasanya aku benci karena aku harus ke kuliah lagi dengan datangnya pagi haha.
pokoknya, matahari pagi itu bagus banget. hangat. dan kami meninggalkan Ninoy Aquino, Manilla,Filipin menuju Beijing.
Note tambahan: salad buah PAL pagi itu menu terbaik :)
harusnya mereka menyediakan itu setiap meal mereka.

Label: ,



← OLDER POSTS | HOME | NEWER POSTS →

Greeting
Thank you for dropping by.These pictures are not taken by me. If they are, my name will be posted on them. I don't give credits to anyone because nobody knows who the real owner of each picture. If the owner wants credits, they should put their URL on their picture.All Rights Reserved April 2011 © Pipie Ladybug

Instagram

Tagboard