Trip To Beijing (Part 4) /
0 comments (+)
Sampai di Universitas Peking udah rame banget hall pendaftarannya. Disana, banyaknya make sepeda. Motor yang berkeliaran bisa diitung jari. Bahkan mobil di kedokteran UGM lebih banyak dari mobil yang terparkir di Universitas Peking itu. Nanti, bagi-bagi policy yang ada disana hehe.
Kami dapet tas yang ada Rules of Procedure sidang dan satu buku pedoman lainnya serta peta. Setelah itu, harusnya kami dapet tanda pengenal tapi karena satu kesalahan, punyaku dan Ical nggak ada. kami dijanjiin besok bakal dikasih. Dan langsung dimulai upacara pembukaannya.
Kami diberi waktu istirahat makan sebentar dan kami masuk ke salah satu bangunan tempat makan. Tapi salahnya itu tempat makan bagi lingkungan Peking University. Karena pas bayar, mereka nggak mau nerima uang.
Yaiyalah kami ngerasa aneh. Masa iya orang dikasih uang nggak mau?
Kembali terjadi miskomunikasi. Ternyata, ditempat itu mereka make kartu. Buset, idup di cina yang harus dimiliki adalah kartu-kartu. Kartu langganan subway, bus, kartu buat makan, tempat wisata pun masuk pake kartu. -.-
Bagus sih, ngurangin penggunaan kertas. Tetap cintai bumi guys.
Kami dijelasin oleh salah satu mahasiswa sana yang untungnya bisa bahasa inggris. Dia awalnya mau bantu sih, tapi dia lupa password kartunya juga haha mamam deh tuh. Akhirnya mereka nerima uang kita dan nuker ke kantor kantin itu. Untungnya kita bisa makan :P
Abis itu kita balik ke Peking Univ dan mulai jalan ke tempat sidang masing-masing. Aku dan Ical di General Assembly (GA)sebagai delegates of Saudi Arabia (Aseek, jadi cewek arab bentar). Pepri sama Uci di Futuristic Security Council (FSC) sebagai delegates of South Africa. Sementara si fuad di UNICEF sebagai delegates of Sudan (Sekarang dia tiap latian KoMUN pake ni negara, emang cocok mukanya jadi orang sono).
Sidang pertama, council kami masih milih tema mana yang mau dibahas lebih lanjut. Tema 1 tentang global drug control dan tema 2 tentang imigrasi something. Lupa aku, yang bikin position paper itu bukan aku hehe, aku bikin pospap yang global drug control :D
Setelah mengalami perdebatan tema itu, kami akhirnya milih tema 1 yang dibahas lebih lanjut di council itu. Dan 3 hari kedepan itu, masing-masing delegasi negara punya kepentingan masing-masing dalam kasus yang sedang diperdebatkan. Terus bikin blok negara-negara, bikin working paper, bikin draft resolution .seru banget deh :D
Malemnya kita ada cocktail party. Seperti biasa, kami berangkat naik subway. Trus dari stasiun tujuan jalan ke Wenjin hotel lumayan jauh kami memutuskan untuk naik taksi. Cuma aku, uci sama ical. Huks, kakinya sakit banget soalnya. Mana pake high heels lagi TT. Pas kita akhirnya berhasil memberhentikan taksi, eh ada orang nyerobot ngambil taksi kami. Sial, sumpah serapah udah keluar deh itu. Akhirnya kami jalan juga TT. Sampe disana, karena jelas nggak boleh minum alkohol, kami milih alternatif minuman lainnya. Which is aer putih panas, subhanallah. Ckck. Kasih jus ato apa gitu kek, hiks sedih bener.
Sayangnya hari kedua aku nge-drop. Jadi hari kedua itu aku nggak ikut sidang T.T full istirahat di hostel. Mulai ngobrol sama si Tony, temen sekamar kita yang dari Prancis.
Itu orang agak miring kali ya, aneh bener. Becanda mulu kerjaannya.
Hari ketiga aku ikut sidang lagi, partnerku tukeran. Aku jadi sama Uchi. Kami jadi cewe-cewe arab haha. Satu hari gak ikut sidang dan itu bikin bingung. Karena tiba-tiba udah ada banyak working paper yang menumpuk. Udah banyak bikin blok sendiri-sendiri. pas hari pertama itu kita bikin blok antara negara-negara timur tengah. Sama United Arab Emirates (UAE) dan Iran. Pas hari ketiga Iran gantian tepar dan UAE sulit ditemukan. Akhirnya setelah cari-cari, ketemulah UAE ditempat tersedianya coffe break. Kita nanya, mereka ternyata gabung jadi signatories country di WP 1.3
Akhirnya kita memutuskan gabung juga ke WP 1.3 itu karena kesamaan visi dan misi antar negara timteng itu.
Akhirnya kita jadi akrab banget sama mbak-mbak UAE haha. Sidang hari itu 2 sesi. Dari jam 9 pagi sampe jam 12 abis itu lanjut lagi jam 1 sampe jam 4. Semua sidang kami di Hotel Wenjin, Cuma hari pertama doang kmrn yang di Peking Univ. Untungnya didepan Wenjin hotel ada Moeslem Resto. Jadi kita kesana deh hoho.
Pas kita masuk, kita milih tempatnya agak belakang. Karena yang kosong Cuma itu. Dan ternyata mereka nggak punya menu dengan alfabet. Akhirnya buat mesen itu kita kembali jadi gadis tarzan. Nunjuk-nunjuk gambar makanan yang mau kita pesen didepan. Orangnya ngangguk-ngangguk aja haha.
Makan daging tanpa ragu itu halal apa nggak, senangnyaa :D
Karena itu tempat penuh banget, jadinya ada pelanggan yg gak dapet tempat. Akhirnya sama yang punya resto disuruh duduk disebelah kita. Mereka juga 2 orang sih, tapi cowok-cowok.
Mereka ngajakin kami ngobrol dengan bahasa inggris patah-patah. Kadang-kadang bingung juga sih nerjemahin maksud mereka.
Kami dibilang cantik dong sama yang punya resto haha (diterjemahin sama mas-mas yg duduk disebelahku)
Ternyata restoran muslim ini nggak Cuma digemarin sama orang-orang muslim doang loh. Itu mas-mas dateng ke restoran itu juga karena makanannya enak.
Selesai makan, aku (yang makan nasi dengan daging dan paprika ,tau deh itu menu namanya apaan) minta air mineral. Dan, diterjemahin lagi sama mas-mas yang duduk disebelahku. Malah dikasih sup. Ya amplop, anehnyoo.
Aku nolak kan, soalnya aku maunya aer putih. Biar gak cegukan haha. Dan akhirnya kami keluar dari resto itu. Bahasa yang diketahui satu-satunya yang punya resto itu adalah
“Assalamu’alaykum,” dan dia bales “Walaykumsalam,” kenceng banget ke kami berdua. Seneng deh rasanya.
Kami berempat jalan bentar cari air mineral. Dan akhirnya malah kami dibeliin air mineralnya sama cowo-cowo itu. Sayangnya bukan dibayarin pas makannya aja haha minta digampar banget ini ><
Kami balik ke ruang sidang. Dimana aku terus mengamati delegasi dari Macedonia sementara si Uci merhatiin si Ibbat mas-mas pakistan sebelum mulai sidang sesi kedua.
Sidang sesi kedua hari itu, mulai keluar draft resolution. Kami mulai banjir draft resolution.
OOT, sebelahku kan si South Africa, tadi pagi diajak ngobrol sama dia terkait dengan draft resolution bikinan dia. Pas dia jelasin, (maaf chair, kami mengabaikanmu) aku malah gak bisa konsen. Tau alasannya? Itu karena dia BAU MULUT. Iya, BAU MULUT! .
Ngeliat kejadian pas makan siang (2 mas-mas itu juga nggak minum, btw) aku jadi tau kenapa bau sambel khas China itu tetap menempel mereka.
Pulang sidang, kami ke pepper bar hotel buat farewell cabaret. Kami rencana nari bali. Tapi karena tempatnya sempit banget kami mikir ulang. Mana nggak ada ruang khusus buat kami ganti kostum.
Akhirnya kami tetep milih buat nari. Berdua dikamar mandi cewe ganti kostum tari bali yang ribet. Dan make up seadanya.
Padahal biasanya kami kalo mau nampil itu persiapannya minimal 2 jam sebelum. Ini 2 jam aja nggak ada >< buset dah. Nari kali ini perjuangannya lebih gede men.
Akhirnya kami nampil sebagai acara penutup. Karena sewa tempat waktunya udah mepet, kami terpaksa motong bagian terakhir. Tapi tetep aja, tari pendet yang kami bawa hari itu menuai banyak pujian :D
Cita-citaku kesampaian juga :D
Meski akibatnya adalah kami nggak bisa nonton perform dari yang lain karena sibuk mempersiapkan diri.
Besoknya, sidang sesi terakhir. Sesi terakhir itu mutusin DR siapa yang lolos. Makan siang lagi di muslim resto depan Wenjin Hotel. Bilang “Assalamu’alaykum” lagi buat perpisahan sama bapak-bapaknya. Karena besok kita nggak kesana lagi.
Setelah sesi terakhir itu kami ikut penutupan sidang. Muka temen-temen pada capek tapi tetep sumringah.
Pulang dari Peking Univ hari itu aku tepar. Nggak sengaja ketiduran. Trus si bule gila Tony malah tendang-tendang ranjangku.
“Hey, wake up you lazy girl!”
Hadoh, ni orang bedon bener sih, aye capek sidang 2 sesi men T.T
Masih pura-pura tidur akunya. Biarin aja deh dikira kebo. Terlanjur BT aku hiks.
Aku lupa malem itu kita makan apa ya haha. Ini akibat dari nggak segera dicatet deh ><
Ah, kangen deh sama temen-temen baruku :)
Dan besok-besoknya, it’s our play time guys :D
Label: holiday of yey me, nice trip or what?