When i actually still blessed / 0 comments (+)
Sabtu kemarin, saya, Nisa dan Kak Yogi berkunjung sebentar ke panti asuhan sayap ibu. Saya memang lumayan senang bermain disana karena banyak bayi. Jadi, kemarin sabtu saya mengajak dua teman ini untuk berkunjung.

Sebenarnya, karena pembangunan jembatan, kami tersesat dan sampai hanya 15 menit sebelum jam kunjung berakhir. But still, met those cute babies is incredible.

And after, kami mampir sebentar buat sholat maghrib dan baru makan malam di nasi goreng sapi di depan padmanaba. Nasi goreng yang selalu ramai peminat.

Sekitar pukul 7 malam. Saya dan Nisa sampai lebih dulu. Sembari menunggu kak Yogi dan pesanan kami, kami berbincang-bincang.

Tiba-tiba ada satu anak yang duduk disebelah saya. Ikut mengintip ponsel saya. Karena kebetulan Nisa sedang menanyakan satu gambar, saya juga menunjukkan gambar tersebut pada si adik kecil.
Saya tidak tahu umurnya berapa, tapi dia nampak senang melihat gambar di ponsel saya.
Didalamnya ada gambar rusa. “Tahu nama hewan ini?” tanya saya pada dia.
Dia menggeleng dan tersenyum malu. “Namanya rusa,” saya bilang. “Rusta?” “Rusa, rusa. RU dan SA. tidak pakai huruf T,” “Rusa,” katanya kemudian.
Saya tersenyum padanya. “Pintar,” seru saya kemudian menunjukkan gambar lainnya. Dia nampak senang melihat gambar-gambar di salah satu folder saya.
“Yah, habis,” katanya ketika sudah tak ada gambar yang bisa dilihat lagi.
“Mau mainan gak?” tanya saya kepada si adik kecil.
“MAU!” jawabnya dengan segera dan semangat tinggi. Saya membuka aplikasi Androidify. Saya menunjukkan pada adik kecil tersebut.
Dengan semangat dia memilih bentuk rambut, warna baju (dengan saya sebutkan warna-warnanya), celana, sepatu dan berbagai aksesorisnya. Jemari kecilnya menelusur ponsel saya dengan semangat. Saya senang melihatnya.
“Kamu mau pasang jenggot?” tanya saya, ketika dia memilih beard.
“Kamu kan masih kecil,” ujar saya sambil tertawa. Dia hanya ikut tertawa.
Ketika saya tanya nama dia siapa, adik kecil itu tidak jelas menyebutkan namanya siapa. Mungkin dia masih kesulitan mengucap namanya. Saya perkirakan usianya sekitar 4-5 tahun.
“Yah, sudah selesai,” ketika dia berhasil membentuk androidnya.
“Besok lagi yaa,” ujar saya lagi. Adik kecil itu mengangguk semangat dan berkata “Iya!” kemudian dia beranjak dari kursi disebelah saya.

Baru ketika itu saya sadari kalau dia memegang sesuatu. Gelas plastik sisa minuman ditangannya, bajunya yang kumal dan tidak beralas kaki. Adik kecil itu kemudian berjalan merangkak melalui penikmat nasi goreng sapi yang duduk di gelaran tikar hampir sepanjang gerbang depan padmanaba.
Ah, seharusnya anak seumur itu berada dirumah. Bermain dengan teman sebayanya, mengembangkan kreatifitasnya, merasa nyaman dirumah dan bersiap menerima cerita sebelum tidur. Bukannya berada di pinggir jalan raya untuk mengemis. Berharap orang mengisi recehan dalam gelas plastiknya.

Terbersit rasa syukur, masa kecil saya dapat saya habiskan dengan belajar dan bermain dengan saudara dan teman-teman saya.
Dan kadang, saya memang harus dibangunkan dari mimpi indah yang ada dirumah. Tidak selamanya orang mendapatkan kebahagiaan dan kenikmatan kecil seperti yang saya dapatkan :)



been a while / 0 comments (+)
oke, setelah sekian lama tidak bermain disini. tampilannya yang super canggih membuatku merasa bodoh,kuper, gaptek diblender jadi satu yang akhirnya membuatku bengong. aku emang kangen sama blog ini. tapi gak punya waktu buat update. gaya mahasiswi masa kini kan emang bejibun tugas T.T jadi, sementara kupelajari lagi ini dunia blog antah berantah. aku cuma post ini dulu. yang lainnya menyusuuuul :D


← OLDER POSTS | HOME | NEWER POSTS →

Greeting
Thank you for dropping by.These pictures are not taken by me. If they are, my name will be posted on them. I don't give credits to anyone because nobody knows who the real owner of each picture. If the owner wants credits, they should put their URL on their picture.All Rights Reserved April 2011 © Pipie Ladybug

Instagram

Tagboard